Infeksi Saluran Pernafasan

  1. Pengertian Infeksi Saluran Pernapasan

  2. Infeksi saluran pernapasan adalah infeksi yang mengenai bagian manapun saluran pernapasan, mulai dari hidung, telinga tengah, faring (tenggorokan)), kotak suara (laring), bronchi, bronkhioli dan paru. Jenis penyakit yang termasuk dalam infeksi saluran pernapasan bagian atas antara lain :
    • Batuk pilek
    • Sakit telinga (otitis media)
    • Radang tenggorokan (faringitis)
    Sedangkan jenis penyakit yang termasuk infeksi saluran pernapasan bagian bawah antara lain :
    • Bronchitis
    • Bronkhiolitis
    • Pneumonia
  3. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernapasan yang dapat berlangsung sampai dengan 14 hari.

    1. Penyebab ISPA :
      • Virus
      • Bakteri
      • Riketsia
    2. Penggolongan ISPA, ISPA dapat dibedakan menjadi :
      • ISPA non-pneumonia : dikenal masyarakat dengan istilah batuk-pilek.
      • Pneumonia : apabila batuk pilek disertai gejala lain, seperti kesukaran bernapas, peningkatan frekuensi napas (napas cepat).
    3. Hal yang perlu diperhatikan setelah diketahui jenis ISPA yang diderita adalah :
      • Tindakan pengobatan sendiri hanya dapat dilakukan pada ISPA non pneumonia yaitu pada keadaan batuk-pilek ringan.
      • Jika dalam waktu 4 hari penderita tidak sembuh, atau timbul gejala pneumonia, utamanya pada anak balita, segera konsultasikan ke dokter atau unit pelayanan kesehatan.
  4. PILEK
    • Pilek adalah suatu gejala adanya cairan encer atau kental dari hidung yang disebut ingus.
    • Penyebab pilek :
      • Reaksi alergi adalah :
      • Reaksi yang terjadi antara allergen seperti debu, bulu binatang peliharaan, dan lain-lain dengan zat pertahanan tubuh yang menyebabkan terlepasnya beberapa zat mediator yang bersifat vasodilator. Akibatnya terjadi pembengkakan selaput lendir hidung yang nampak sebagai hidung tersumbat, meningkatnya sekresi lendir/meler, mata berair dan bersin-bersin.
      • Infeksi
      • Pilek juga merupakan suatu gejala infeksi virus atau bakteri, missal : influenza
    • Penanggulangan :
    • Terapi non-obat :Pilek akibat alergi dapat dicegah dengan menghindari allergen.
    • Terapi obat :
      • Obat pilek hanya digunakan pada pilek yang tidak dapat diatasi dengan terapi non obat.
      • Obat pilek biasanya mengandung antihistamin dan dekongestan hidung, yang dapat diperoleh tanpa resep dokter.
      • Antihistamin adalah suatu kelompok obat yang dapat berkompetisi melawan zat yang dilepas pada saat terjadi reaksi alergi. Obat yang merupakan antihistamin antara lain : klorfeniramin maleat, deksklorfeniramin maleat, doksilamin.
      • Dekongestan adalah obat yang mempunyai efek mengurangi hidung tersumbat. Obat yang merupakan dekongestan antara lain : fenilpropanolamin, fenilefrin, efedrin, pseudoefedrin.
  5. Batuk
    • Batuk adalah suatu refleks pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari saluran nafas.
    • Penyebab batuk
      • Penyakit infeksi : bakteri atau virus, misalnya : tuberkulosa, influenza
      • Bukan infeksi, misalnya debu, asma, alergi, makanan yang merangsang tenggorokan, batuk pada perokok
    • Batuk dapat dibedakan menjadi :
      • Batuk berdahak, yaitu batuk yang terjadi karena adanya dahak pada tenggorokan. Batuk jenis ini lebih sering terjadi pada saluran napas yang peka terhadap paparan debu, lembab berlebih dan sebagainya
      • Batuk tak berdahak (batuk kering), terjadi apabila tidak ada sekresi saluran napas, iritasi pada tenggorokan sehingga timbul rasa sakit
    • Penanggulangan :
    • Terapi non-obat :Pada umumnya batuk berdahak maupun tidak berdahak dapat dikurangi dengan cara sebagai berikut :
      • Sering minum air putih, untuk membantu mengencerkan dahak, mengurangi iritasi atau rasa gatal.
      • Hindari paparan debu, minuman atau makanan yang merangsang tenggorokan dan udara malam yang dingin.
    • Terapi obat ;
    • Obat batuk, seperti halnya obat pilek dan flu/influenza, merupakan obat simptomatik, yang pada dasarnya dimaksudkan untuk mengatasi keadaan ringan dan hanya merupakan tindakan terhadap gejala penyakit. Pengobatan simptomatik atau pengobatan terhadap gejala penyakit tersebut dilakukan dengan maksud untuk meningkatkan quality of life penderita, sehingga yang bersangkutan tetap dapat melakukan aktifitas.
    • Apabila batuk berlangsung lebih dari tiga hari atau setelah pengobatan dengan obat batuk tidak ada perbaikan, atau batuk menjadi lebih berat, dahak bercampur darah atau berwarna hijau/kuning, sesak napas maka penderita diharuskan konsultasi dengan dokter.
    • Terapi obat batuk dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu ekspektoran (pengencer dahak) misalnya gliseril guaikolat, ammonium klorida, bromheksin dan succus liquiritiae dan antitusif (penekan batuk) misalnya dekstrometorfan dan difenhidramin. Kedua kelompok obat ini dapat diperoleh tanpa resep dokter.
  6. Flu atau influenza
    • Flu atau influenza adalah infeksi virus dengan gejala atau keluhan sebagai berikut :
      • demam/sumang, nyeri kepala, nyeri di otot.
      • pilek, hidung tersumbat atau berair, batuk, rasa kering di tenggorokan
      • kadang-kadang disertai diare.
    • Penanggulangan :
    • Terapi non-obatFlu umumnya dapat sembuh sendiri oleh daya tahan tubuh. Beberapa tindakan yang dianjurkan untuk meringankan gejala flu adalah seperti untuk keadaan batuk dan pilek dengan ditambah :
      • Beristirahat 2 – 3 hari, mengurangi kegiatan fisik berlebihan.
      • Meningkatkan gizi makanan. Makanan dengan kalori dan protein yang tinggi akan menambah daya tahan tubuh. Makan buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin.
    • Terapi obat :
    • Obat flu yang dapat diperoleh tanpa resep dokter merupakan kombinasi dari beberapa zat berkhasiat sebagai berikut : antipiretik/analgetik, antihistamin, ekspektoran, antitusif, dekongestan.
    • Beberapa hal yang memerlukan perhatian khusus pada penggunaan obat flu antara lain :
    • Pada umumnya komponen-komponen yang terkandung dalam kombinasi obat flu relatif aman untuk
    • dikonsumsi/digunakan sepanjang sesuai aturan pakai.
    • Obat flu hanya meringankan keluhan dan gejala saja dan tidak dapat menyembuhkan.
    • Umumnya obat flu dengan berbagai merek mengandung kombinasi yang sama, sehingga tidak dianjurkan menggunakan obat flu dengan berbagai merek pada saat yang sama.
    • Fenilpropanolamin, fenilefrin, efedrin dan pseudoefedrin merupakan nasal dekongestan yang harus digunakan secara hati-hati pada penderita atau yang mempunyai potensi tekanan darah tinggi maupun usia lanjut.
    • Dextrometorfan HBr merupakan antitusif yang harus digunakan secara hati-hati pada penderita asma.
    • Klorfeniramin maleat, deksklorfeniramin maleat merupakan antihistamin yang pada umumnya dapat menyebabkan rasa kantuk, sehingga tidak diperbolehkan untuk mengemudikan kendaraan bermotor atau menjalankan mesin. Hal ini harus dicantumkan dalam butir peringatan-perhatian pada brosur atau kemasan terkecil.

Xanax

Xanax (alprazolam) adalah obat yang termasuk ke dalam golongan benzodiazepine (minor tranquilezer) yang bekerja dengan cepat setelah dikonsumsi. Indikasi Xanax adalah untuk mengatasi anxiety (kecemasan), panick attack, serta depresi ringan. Xanax bekerja pada Gamma-Amino Butyric Acid (GABA) receptor, neurotransmitter yang penting di otak manusia.

Adapun cara kerja Xanax yang cepat diserap sistem pencernaan, merupakan keunggulan obat ini dalam mengatasi panic attack dan anxiety (kecemasan). Puncak konsentrasi alprazolam dalam plasma manusia diperoleh hanya dalam waktu 1 sampai 2 jam setelah dikonsumsi. Obat ini hanya boleh diresepkan oleh dokter spesialis kesehatan jiwa (psikiater).

Xanax tersedia dalam dosis 0.25 mg (berwarna putih), 0.5 mg (berwarna merah muda), dan 1 mg (berwarna biru muda).

Obat Kuat SpartaX

Obat Kuat SpartaX merupakan suplemen berupa kapsul dengan hasil yang menakjubkan. Dibuat dari hasil ekstraksi tanaman – tanaman herbal berkualitas, yang telah dimanfaatkan selama ribuan tahun di China, Korea dan Thailand karena khasiatnya untuk kesehatan, menambah energi dan untuk mempercepat pemulihan stamina. Setiap bahan yang digunakan benar – benar dipilih yang berkualitas, kemudian di ekstraksi, lalu diproduksi dengan menggunakan mesin modern.



Komponen Utama Obat Kuat SpartaX
- Epimedium
Selama ribuah tahun sudah digunakan di China sebagai pemacu gairah dan meningkatkan kemampuan seksual yang alami ( natural afrodisiak )
 - Panax Ginseng
Telah digunakan di Korea dan China selama ribuan tahun karena berbagai macam khasiat seperti mempercepat proses pemulihan stamina, meningkatkan kadar testosteron dan meningkatakn kualitas ereksi.
- Butea Superba
Secara tradisional sudah digunakan di Thailand selama berabad-abad karena manfaat untuk meningkatkan libido serta dalam mengontrol dan mempertahankan ereksi.
Manfaat Obat Kuat SpartaX
1. Sparta X sangat bermanfaat untuk kesehatan khususnya bagi pria
2. Sparta X mampu menambah energi
3. Mempercepat pemulihan stamina
4. Menjadikan ereksi dan ejakulasi dini lebih lama
5. Meningkatkan kadar testosteron
6. Membantu mengembalikan kemampuan seksual
Bagi yang mengalami gangguan disfungsi ereksi karena faktor usia atau karena kelelahan, maupun yang diakibatkan penyakit seperti diabetes mellitus, dan juga penyakit yang lain. Sparta X dapat membantu mengembalikan kemampuan seksual. Dan jika digunakan secara rutin, berangsur – angsur kemampuan seksual akan pulih seperti sedia kala.








Minyak angin aromatherapy


Minyak angin aromatherapy yang terbuat dari Menthol, Champhor dan essential oil hadir dalam satu kemasan mungil berbentuk roll on yang bekerja sebagai aromatherapy memberikan rasa dingin (mind and spirit) yang menyegarkan untuk meringankan sakit kepala, meredakan perut kembung, masuk angin, mabuk perjalanan, meringankan gejala flu. Juga berfungsi sebagai inhaler; buka tutupnya dan tinggal dihirup saja. Melegakan hidung yang tersumbat karena flu.
Minyak Angin aromatherapy telah tersedia di Apotik Sidra

NATOYA, Sumber Protein Nabati.

Serbuk Minuman Kedelai Natoya merupakan makanan yang penuh dengan Protein Nabati, Mengandung 8 Asam Amino yang terkenal sebagai Zat yang sangat baik untuk tubuh. Kandungan protein yang terdapat didalamnya 40% lebih tinggi daripada tumbuhan yang belum diproses dan makanan berdaging.
Dibuat dari kacang kedelai terbaik dari alam Indonesia. Natoya diproses melalui teknologi modern sehingga menghasilkan gizi tinggi, tekstur yang lembut dan cita rasa yang benar-benar lezat. Nilai gizi dari kacang kedelai yang mengandung protein kacang kedelai, zat besi dan gizi-gizi lain yang baik untuk tubuh.

Sangat cocok untuk bayi yang alergi terhadap susu sapi, dan sangat baik di konsumsi bagi mereka yang mengalami obesitas, karena tidak mengandung kolesterol, serta kandungan Flavanoidnya sangat baik untuk melindungi Jantung.
Manfaat susu kedelai yang bisa didapatkan dengan mengkonsumsi susu kedelai Natoya serbuk / bubuk secara rutin, antara lain: Dapat Meningkatkan daya ingat, manfaat juga menguatkan tulang dan sistem imun, menurunkan kolesterol, meningkatkan stamina, melindungi jantung, melancarkan metabolisme, mengontrol kadar gula dalam darah dan manfaat / khasiat lainnya menurunkan tekanan darah.
Keunggulan Serbuk Minuman Susu Kedelai Natoya :
1. Diolah secara alami, tanpa tambahan pengawet, perasa, pewarna, pemanis buatan dan zat adiktif lainnya
2. Mengandung protein nabati murni dari kedelai.
3. Sertifikat izin edar dari Depkes RI dan Sertifikat Halal MUI.
4. Kualitas tinggi, dapat di konsumsi bayi berumur mulai 3 bulan sebagai tambahan ASI.
5. Harga ekonomis, kemasan susu kedelai bubuk Natoya isi 10 sachet@20gr (untuk sekali minum), dengan harga hanya Rp 29.000,-.
Produk Natoya telah tersedia di Apotik Sidra

Ataksia (ataxia)

DEFINISI

Ataksia sering muncul ketika bagian dari sistem saraf yang mengendalikan gerakan mengalami kerusakan. Penderita ataksia mengalami kegagalan kontrol otot pada tangan dan kaki mereka, sehingga menghasilkan kurangnya keseimbangan dan koordinasi atau gangguan gait (Glucosamine/chondroitin Arthritis Intervention Trial).

Ataksia Friedreich merupakan penyakit menurun yang menyebabkan kerusakan progresif terhadap sistem saraf sehingga menyebabkan gangguan gait dan masalah berbicara sampai penyakit jantung. Penyakit ini dinamakan seperti dokter Nicholaus Friedreich, yang pertama kali mendeskripsikan kondisi tersebut pada tahun 1980.

Ataksia yang merupakan gangguan koordinasi seperti kikuk atau gerakan canggung dan tidak kokoh, muncul pada banyak penyakit dan kondisi.

Ataksia Friedreich disebabkan kemunduran jaringan saraf pada urat saraf tulang belakang (spinal cord) dan saraf yang mengendalikan gerakan otot pada lengan dan kaki. Urat saraf menjadi tipis dan sel-sel saraf kehilangan serabut myelin.

Ataksia Friedriech, meskipun jarang merupakan ataksia yang paling sering diturunkan dan terjadi pada wanita dan pria dengan risiko yang sama.
PENYEBAB

Sebagian besar gangguan yang menghasilkan ataksia menyebabkan bagian dari otak yang disebut serebelum (otak kecil) memburuk atau atrofi. Kadang urat saraf tulang belakang (spinal cord) juga terpengaruh. Degenerasi serebelar dan spinosereberal digunakan untuk mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada sistem saraf manusia, namun bukan diagnosa yang spesifik. Degenerasi serebelar dan spinosereberal memiliki banyak penyebab.
GEJALA

Gejala dan waktu onset tergantung dari tipe ataksia. Bahkan terdapat banyak variasi dalam keluarga yang sama dengan tipe ataksia yang sama. Kelainan resesif umumnya menyebabkan gejala yang dimulai sejak masa kanak-kanak dibandingkan dewasa.

Bagaimanapun, dalam tahun-tahun terakhir, sejak tes genetik tersedia, diketahui ataksia Friedreich mulai terjadi saat dewasa pada beberapa kasus. Ataksia dominan sering muncul pada umur 20 tahun sampai 30 tahun atau bahkan lebih tua lagi. Kadang individu dapat tidak menunjukkan gejala sampai usia 60 tahun.

Biasanya keseimbangan dan koordinasi yang dipengaruhi pertama kali. Tidak adanya koordinasi tangan, lengan dan kaki dan kemampuan berbicara adalah gejala umum lainnya. Berjalan menjadi semakin sulit dan ditandai oleh berjalan dengan menempatkan kaki semakin jauh untuk mengimbangi keseimbangan yang buruk.

Gangguan koordinasi lengan dan tangan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan kontrol gerak yang baik seperti menulis dan memakan. Gerakan mata yang lambat dapat dilihat pada beberapa bentuk ataksia. Seiring berjalannya waktu, ataksia dapat mempengaruhi kemampuan berbicara & menelan.

Ataksia yang diwariskan merupakan kelainan degeneratif yang berkembang selama beberapa tahun. Seberapa parah dan kemungkinan berujung pada kematian tergantung tipe ataksia, usia dimulainya gejala dan faktor lain hanya sedikit dipahami saat ini. Komplikasi saluran pernapasan dapat menjadi fatal pada orang yang ?bed bound? atau memiliki masalah menelan yang parah.
DIAGNOSA
Diagnosa ataksia Friedreich dilakukan berdasarkan pemeriksaan klinis termasuk riwayat medis dan melalui pemeriksaan fisik. Tes yang dilakukan meliputi:

* Elektromiogram (EMG), yang mengukur aktivitas elektrik sel-sel otot.
* Studi pengantaran saraf, yang mengukur kecepatan saraf meneruskan rangsangan.
* Elektrokardiogram (EKG), yang memberikan hasil grafik aktivitas elektrik atau pola denyut jantung
* Ekokardiogram, yang merekam posisi dan gerakan otot jantung.
* Magnetic Resonance Imaging (MRI) atau scan computed tomography (CT) scan, yang menyediakan gambar otak dan urat saraf tulang belakang.
* Ketukan tulang belakang (spinal tap) untuk mengevaluasi cairan serebrospinal.
* Tes darah dan urin untuk mengetahui naiknya kadar glukosa.
* Tes genetik untuk mengidentifikasi gen yang dipengaruhi.

PENGOBATAN

Seiring dengan banyaknya penyakit degeneratif pada sistem saraf, tidak ada obat atau pengobatan yang efektif untuk Ataksia Friedriech. Bagaimana pun, banyak gejala dan komplikasi yang dapat diobati untuk membantu pasien mempertahankan fungsi optimal selama mungkin. Diabetes, jika ada, dapat diobati dengan diet dan obat seperti insulin dan beberapa penyakit jantung juga dapat diobati dengan obat.

Masalah orthopedi seperti deformitis kaki dan skoliosis dapat diatasi dengan alat penguat atau operasi. Terapi fisik dapat memperlama penggunaan lengan dan kaki. Peneliti berharap kemajuan dalam memahami genetik ataksia Friedriech dapat menjadi pemecahan dalam pengobatan.
PENCEGAHAN
Penyakit yang diturunkan secara genetik ini tidak dapat dicegah. Namun, saat ini banyak penelitian yang sedang dilakukan untuk memahami penyakit ini lebih lanjut.

Artritis Rematoid Juvenil

DEFINISI
Artritis Rematoid Juvenil (ARJ) adalah suatu peradangan persendian (artritis) menahun (kronis), yang sudah timbul sebelum usia 16 tahun (mirip dengan artritis rematoid pada dewasa).

Pada saat penyakit ini aktif, pertumbuhan anak akan terganggu.
ARJ lebih banyak ditemukan pada anak perempuan. Paling sering mulai timbul pada usia 2-5 tahun dan 9-12 tahun.

PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui.
Faktor resiko terjadinya ARJ adalah riwayat penyakit ini pada keluarga dan infeksi atau vaksin rubella (campak Jerman).

GEJALA
ARJ merupakan suatu penyakit yang kompleks. Gambaran utamanya adalah artritis, tetapi penyakit ini bisa menyerang sistem tubuh lainnya, seperti jantung dan pembungkusnya (perikardium), paru-paru dan pembungkusnya (pleura), mata dan kulit.

ARJ biasanya dibagi menjadi 5 kelompok penyakit:

1. Banyak persendian yang terkena dan faktor rematoid (faktor Rh) positif
2. Banyak persendian yang terkena dan faktor Rh negatif
3. Sedikit persendian yang terkena dan antibodi antinuklear positif
4. Sedikit persendian yang terkena dan antigen permukaan HLA B27 positif
5. ARJ sistemik (menyerang seluruh tubuh).

Pada 40% penderita, penyakit ini hanya menyerang sedikit persendian; pada 40% lainnya menyerang banyak persendian dan pada 20% merupakan ARJ sistemik (penyakit Still).
Faktor Rh adalah suatu antibodi yang biasanya ditemukan di dalam darah orang dewasa yang menderita artritis rematoid. Faktor Rh jarang ditemukan pada anak-anak yang menderita ARJ. Faktor Rh lebih sering ditemukan pada anak perempuan dengan ARJ yang menyerang banyak persendian.

Gejala awal biasanya berupa kekakuan sendi pada pagi hari.
Artritis pada ARJ ditandai dengan pembengkakan sendi disertai nyeri dimana nyeri timbul jika persendian digerakkan dan kadang timbul jika persendian disentuh. Kulit diatas persendian biasanya tidak tampak merah, tetapi mungkin saja tampak merah.

Peradangan pada banyak sendi bisa menyerang anak umur berapapun dan lebih sering ditemukan pada anak perempuan.
Nyeri, pembengkakan dan kekakuan persendian bisa timbul secara perlahan maupun secara tiba-tiba.
Sendi yang pertama kali terkena adalah lutut, pergelangan kaki, pergelangan tangan dan sikut. Selanjutnya bisa menyerang kedua tangan, leher, rahang dan pinggul.
Peradangan biasanya bersifat simetris (menyerang persendian yang sama pada kedua sisi tubuh), misalnya lutut kiri dan kanan atau pinggul kiri dan kanan.

Peradangan pada sedikit sendi biasanya muncul sebelum anak berumur 4 tahun (anak perempuan) atau setelah anak berumur 8 tahun (anak laki-laki).
Gejalanya berupa nyeri, pembengkakan dan kekakuan pada persendian lutut, pergelangan kaki atau sikut. Gejala ini bisa menetap atau hilang timbul.

ARJ sistemik menyerang anak perempuan dan laki-laki dalam jumlah yang sama.
Demamnya hilang-timbul, paling tinggi pada malam hari (mencapai 39,4? atau lebih), kemudian segera kembali normal. Selama demam, anak tampak sangat sakit.
Pada batang tubuh dan tungkai atau lengan bagian atas timbul suatu ruam datar yang berwarna pink pucat atau salem; ruam ini muncul sebentar (terutama pada malam hari) kemudian berpindah dan menghilang, lalu timbul lagi.
Limpa dan beberapa kelenjar getah bening membesar.
Artritis baru timbul beberapa bulan kemudian.

Pada ARJ yang hanya menyerang sedikit persendian, biasanya terdapat kelainan mata.
Kelainan mata yang paling berat adalah iridosiklitis kronis, yang bisa menyebabkan gangguan penglihatan atau kebutaan.
Kelainan mata yang lebih ringan adalah iridosiklitis akut, yang biasanya akan membaik tanpa menimbulkan kerusakan yang permanen.

Setiap jenis ARJ bisa mempengaruhi pertumbuhan anak. Jika terjadi gangguan pertumbuhan pada rahang, akan terjadi mikrognatia (dagu tertarik).

DIAGNOSA
Pada pemeriksaan fisik mungkin akan ditemukan pembesaran hati (hepatomegali), pembesaran limpa (splenomegali) atau pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati).
Mungkin juga ditemukan tanda-tanda dari:
- anemia
- iridosiklitis
- perikarditis
- pleuritis
- miokarditis.

# Pemeriksaan yang biasa dilakukan: Hitung darah lengkap
# Laju endap darah
# Antibodi antinuklear
# Faktor Rh
# Antigen HLA
# Immunoelektroforesis serum
# Analisa cairan sendi
# Rontgen persendian
# Rontgen dada
# EKG
# Pemeriksaan mata dengan slit-lamp.

PENGOBATAN
Nyeri dan peradangan sendi biasanya dapat dikurangi dengan aspirin dosis tinggi.
Tetapi karena pada anak-anak aspirin menyebabkan meningkatnya resiko sindroma Reye, maka seringkali diberikan obat anti peradangan non-steroid lainnya, seperti naproksen dan tolmetin.

Jika penyakitnya berat dan menyerang seluruh tubuh, bisa diberikan kortikosteroid per-oral (melalui mulut); tetapi obat ini bisa memperlambat laju pertumbuhan anak sehingga biasanya sedapat mungkin tidak digunakan.
Kortikosteroid juga bisa disuntikkan langsung ke dalam sendi yang terkena untuk mengurangi peradangan.

Jika anak tidak memberikan respon terhadap aspirin maupun obat anti peradangan non-steroid lainnya, bisa diberikan suntikan senyawa emas.
Jika senyawa emas tidak efektif atau menimbulkan efek samping, bisa diberikan penisilamin, metotreksat dan hidroksiklorokuin.

Untuk mencegah kekakuan sendi, sebaiknya dilakukan latihan secara teratur.
Pembidaian bisa membantu mencegah terkuncinya sendi pada posisi yang kaku.

Untuk mengetahui adanya peradangan iris, pemeriksaan mata dilakukan setiap 6 bulan.
Peradangan diobati dengan tetes mata atau salep kortikosteroid dan obat untuk melebarkan pupil. Kadang perlu dilakukan pembedahan mata.


PROGNOSIS

ARJ jarang berakibat fatal.
Remisi (masa bebas gejala) spontan seringkali berlangsung dalam jangka panjang.

ARJ seringkali membaik atau mengalami remisi pada masa puber.
75% penderita pada akhirnya mengalami masa remisi disertai gangguan fungsi dan kelainan bentuk yang minimal.

Anak yang menderita ARJ pada banyak persendian dengan faktor Rh positif memiliki prognosis yang lebih buruk.